Gate Wiyai. 18/10/16. Jembatan Shiratal Mustaqim- Perbuatan manusia di dunia, akan diminta
petanggung jawabannya di akhirat kelak. Kelak manusia akan diperintah berjalan
melewati shiratal mustaqim. Manusia akan jatuh ke neraka jika saja tidak bisa
melaluinya. Sebaliknya, manusia akan menikmati keindahan surga jika dapat
melewatinya.
Jembatan shiratal mustaqim merupakan jembatan di atas neraka jahannam yang
menghubungkan dengan pintu surga, namun sebelum menuju pintu surga. Semua
manusia harus bisa melalui jembatan yang digambarkan sebagai jembatan yang
sangat tipis dari sehelai rambut dan lebih tajam dari pedang.
1. Pengertian Dari Sirotol
Mustaqim
Kalimat shirathal mustaqim sendiri diambil dari kata bahasa Arab, yang
banyak dijumpai kosakatnya di Al quran. Bahkan, kalimat ini berbunyi di setiap
nafas diucapkan umat islam saat membaca surat Al-fatihah yang tiba pada bacaan
“ihdinas shiratal mustaqim yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
yang bermakna (tunjukilah kami ke jalan yang lurus).
Kesimpulannya, secara harfiah shiratal mustaqi arti dan maknanya adalah
jalan lurus atau juga bisa ditafsirkan “jembatan yang lurus”.
Dalam keyakinan umat muslim, sebagaimana dijelaskan dalam sumber hukum
islam, jembatan shiratal mustaqim terbentang panjang di atas neraka yang
menghubungkan dengan surga. Al-quran dan Hadist menggambarkan banyak orang yang
jatuh ke neraka dan tidak sedikit dari mereka yang bisa melewatinya dalam
kedipan mata ataukah secepat kilat. Semuanya, tak lepas dari amal baik atau
buruk yang dari perbuatan kita masing-masing. Gambaran jembatan sirotol
mustaqim sebagai berikut:
2. Lebih Tajam Dari Pedang
Fakta titian shiratal mustaqim digambarkan, dengan sebuah garis yang lebih
lembut dari sehelai rambut dan lebih tajam lagi daripada pedang. Terkait dengan
keadaan neraka dan jembatan sirhratal mustaqim. Di dalam Al-qur’an Allah
berfirman:
A. Al quran dalam surat
Maryam ayat 71-72
·
(Surat:
Maryam, ayat 71)
Dan tidak ada seseorang pun diantar kamu, melainkan akan mendatanginya. Hal
itu bagi Tuhanmu adalah suatu kepastian yang telah ditentukan
- 1. وَ إِنْ مِنْكُمْ إِلاَّ وارِدُها
Makna: Semua orang, tidak terkecuali. Orang baik di kala di dunia ataupun
dia orang jahat, namun dia mesti mendatangi neraka.”
- 2. كانَ عَلى رَبِّكَ حَتْماً مَقْضِيًّا
Makna:
Keputusan yang tidak dapat dirubah lagi , maka berbagai macam; faham ahli-ahli
yang telah terdahulu berkenaan dengan ayat ini. Jadi perbincangan ialah tentang
kalimat wariduha; yang di ayat ini memberinya arti mendatangi. Tetapi ada juga
yang memberinya arti memasuki.
·
(Surat
Maryam, ayat 72)
Kemudian itu akan kami selamatkan orang-orang yang bertakwa dan akan kami
biarkan orang-orang yang zalim di dalamnya dalam keadaan berlutut.
- 1. ثُمَّ نُنَجِّي الَّذينَ اتَّقَوْا َ
Makna: Apabila telah selesai sekalian makhluk melalui atau mendatangi neraka
itu dan yang jatuh karena kufurnya atau maksiatnya, maka dipelihara Allahlah
orang yang beriman dan yang bertakwa menurut amalan mereka.
Cepat dan lambatnya melalui titian ialah menurut amalannya tatkala di dunia.
Maka diberi syafa’atlah orarig Mu’min yang pernah terlanjur berdosa besar, dan
memberikan syafa’at pula malaikat-malaikat, Nabi-nabi dan orang-orang yang
beriman yang diizinkan Allah, sehingga banyaklah orang yang telah dibakar
neraka yang dikeluarkan: Telah hangus seluruh dirinya, kecuali bekas sujud
yang ada di keningnya.
- 2. وَ نَذَرُ الظَّالِمينَ فيها جِثِيًّا
Makna: Sungguhpun demikian, jika dipersambungkan dengan Surat 11, Hud ayat
107, ada juga Ulama berpendapat, bahwa jika Allah menghendaki, setelah hanya
tinggal orang-orang yang kekal dalam neraka saja, Tuhan Maha Kuasa memindahkan
mereka itu ke syurga, lalu menutup neraka itu untuk selama-lamanya.
B. Dalam Hadist
Meriwayatkan:

“Dan neraka Jahannam itu memiliki jembatan yang lebih tipis dari rambut dan
lebih tajam dari pedang. Atasnya ada besi-besi yang berpengait dan duri-duri
yang mengambil siapa saja yang dikehendaki Allah.
Manusia di atas jembatan itu ada yang (melintas) laksana kedipan mata, juga
ada yang laksana kilat dan ada yang seperti angin kencang, laksana kuda yang
berlari kencang serta ada yang laksana onta berjalan. Para malaikat berkata, Ya
Allah selamatkanlah, selamatkanlah.
Maka ada yang selamat dan ada juga yang tercabik-cabik kemudian diselamatkan
serta ada yang tergulung didalam neraka di atas wajahnya (HR Ahmad).
3. Licin dan Berduri
Jika ada yang bertanya titian shiratal mustaqim di mana letaknya? Apa dan
bagaimana gambaran jembatan shiratal mustaqim? Untuk menjawab pertanyaan, ada
sebuah hadist shahih dan diakui kebenarannya diriwayatkan oleh Al-Bukhari yang
artinya kurang lebih sebagaimana berikut.
“Licin (serta bersifat) menggelincirkan. Atasnya, dijumpai besi-besi pengait
dan kawat yang berduri di mana pada ujungnya bentuknya bengkok. Shiratal
mustaqim itu sebagai sebuah pohon yang mempunyaiduri
nejd, yang
dikenal pohon
sa’dan.
Pada saat itu, para rasul berdoa: Ya Allah, selamatkanlah dan selamatkanlah.
Pada sirath itu juga ada pengait-pengait layaknya duri pohon Sa’dan. Hanya
saja, tidak ada yang tahu ukuran besarnya, Allahu a’lam. Oleh sebab itu, ia mengaitkan
manusia berdasarkan amalan mereka.
Demikian ulasan seputar titian siratul mustaqim yang bersumber dari Al Quran
dan hadits yang bisa disimpulkan menjadi 10 kesimpulan, yaitu:
-
Banyak yang jatuh dan juga yang selamat
- Jembatan menuju surga dengan neraka di bawahnya
- Licin dan menggelincirkan
- Lebih tajam daripada pedang
- Tujuh kali lebih kecil dari sehelai rambut
manusia
- Berduri dengan ujungnya yang bengkok
- Ukuran pasti besar kecilnya jembatan, Allahu
a’lam
- Jadi penentu manusia apakah ia masuk surga atau neraka,
itu berdasarkan amal baik dan buruk saat di dunia
- Digambarkan durinya seperti pohon Sa’dan di dunia.
Terimakasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat. (Gide)...
Sumber:
. http://kinerjaaktif.com/jembatan-sirotol-mustaqim/